KEGIATAN
PRAMUKA
Tanggal
26 November 2011, tepatnya hari Sabtu yang lalu, seperti biasa siswa-siswi SMAN
1 KALASAN mengikuti ekstra yang wajib diikuti semua murid kelas 10, apakah itu,
teman??
mungkin semua tau, ya, PRAMUKA. Kegiatan ekstra yang selalu dianggap
sebagian murid termasuk siswa laki-laki adalah kegiatan yang hanya
membuang-buang waktu dan kesannya hanya melelahkan badan, ternyata anggapan mereka
itu tidak semuanya benar. Kami berfikir, PRAMUKA adalah salah satu kegiatan
yang bisa menambah dan mewujudkan sikap kedisiplinan dan kemandirian. Ya memang
Pramuka kadang membuat badan kita terasa capek dan letih. Tapi semua itu bisa
diatasi, caranya mudah kok, awalnya kita harus niatkan diri kita untuk
mengikuti kegiatan Pramuka ini dengan ikhlas dan juga kesenangan hati. Kalau
itu semua dijalankan dengan ikhlas, pasti semua akan terasa menyenangkan. hadapilah apapun kegiatannya dengan
rasa ikhlas dan ketulusan hati.
Yes,
kita kembali ke topik awal. Pada hari itu, setelah bel tanda pulang berbunyi,
murid-murid kelas 10 bergegas ke kamar mandi untuk mengantri ganti seragam. Ya,
tepatnya ganti seragam olahraga. Entah kenapa Pramuka kali ini kita semua
memakai seragam olahraga. Apakah akan jalan-jalan, outbond, game atau apapun
itu yang bersangkutan dengan baju lapangan. Namun, semua berharap Pramuka nanti
akan diisi dengan game-game seruuuuuuuu. Ya setidaknya untuk berefreshing ria
menghilangkan penat di kepala karena begitu banyak tugas sekolah yang harus
dikumpulkan sebelum ujian.
Kali
ini berbeda dengan kelas lainnya. Siswi kelas XA yang terdiri dari sangga
pencoba dan juga sangga perintis ini, bersepakat untuk ganti bareng di kelas.
HEBOHH banget kelas ini. Untung saja ada lemari yang bisa menutupi kita semua
dari luar, termasuk dari CCTV. Haha. gokiLL, temen cowok pun keluar kelas. Ya
gimana enggak keluar kelas, 2 cowok banding 17 cewek. Ya tetep menang ceweknya.
Haha. Bingung ya kenapa hanya ada 2 siswa laki-laki di kelas???, memang sekarang
anak-anak laki-laki kelas XA, semakin lama semakin menurun dalam kegiatan ini.
Entah alasan banyak tugas, ataupun apa, kita semua juga tidak tau. Tapi
yasudahlah yang jelas kita berfikir positif aja dengan mereka .
Yang terpenting lakukan semua kegiatan dengan ikhlas.
Setelah
semua sudah ganti seragam olahraga dengan rapi, kamipun melanjutkan
ngobrol-ngobrol di kelas sambil melipat seragam Pramuka yang kita pakai tadi
lalu dimasukkan ke dalam tas. Setelah semua beres, seperti biasa siswi kelas XA
ini turun ke bawah untuk menunggu bel tanda Pramuka dimulai. Satu persatu siswi
kelas XA ini keluar dari kelas dan melihat antrian masih panjang di kamar
mandi. Sesampainnya di bawah, tepatnya di depan kantor guru, kami semua
melanjutkan perbincangan di kelas tadi. Canda tawapun hadir mengiringi obrolan
kita kali ini.sebelum bel tanda Pramuka dimulai berbunyi, tradisi anak-anak
cewek XA pasti dilakukan.
Entah
itu di manapun tempatnya. Yaitu “Take Some Picture”. Kamipun berfoto bersama
dengan gaya sesuka hati. Itu semua adalah simbol kekompakan anak-anak kelas XA,
walaupun kita terbagi dua sangga, kita harus tetap kompak dan bersatu. Tak ada
perbedaan di antara Sangga Pencoba dan Sangga Perintis kelas XA.
Sambil
berfoto ria, kamipun melihat salah satu Kakak DA(Dewan Ambalan) membawa banyak
balon. Waahh apakah ini?? Apa itu tanda-tanda adanya sebuah game di kegiatan
Pramuka kali ini?? Semua pun merasa senang dengan adanya game. Tapi ada yang
aneh di raut wajah ketua sangga pencoba, salah satu anggota sangga pencoba pun
ikut bingung dengan keadaan ini. Tak terasa bel tanda Pramuka dimulai pun
berbunyi. Dengan segera siswa-siswi berbaris seperti biasa untuk melaksanakan
Apel kegiatan Pramuka. Dan ternyata petugas Apel kali ini adalah kelas XA, tak
ada persiapan sebelumnya. Untung saja masih ada dua siswa laki-laki yang tetap
melaksanakan tanggungjawabnya sebagai anggota Pramuka dan juga siswa kelas XA.
Nur, Benedictus, dan juga Ari yang menjadi petugas Apel kali ini. Rasa gugup
hadir dibenak mereka. Apel pun dimulai dengan kusyuk dan tenang.
Detik
demi detik berlalu, tak terasa Apel selesai. Semua sangga tetap berbaris di
tempat, menunggu Kakak-kakak DA mengabsen semua anggota Pramuka. Alhamdulillah
ya sangga pencoba kali ini tidak ada yang Absent. Hehehe. Setelah semua di
absen, Kakak DA pun mendampingi masing-masing kelas yang terdiri dari 4 sangga.
Yaa seperti biasa, kelas XA pasti terakhir di dampingi Kakak DA, karena tidak
ada yang menghampiri, kami semua langsung mencari tempat yang teduh untuk duduk
dan menunggu salah satu Kakak DA datang memberi penjelasan permainan kali ini.
Kami
masih menunggu dan menunggu, tetap saja belum ada Kakak DA yang menghampiri
kelas XA, ketua sangga pencobapun mencoba untuk memanggil salah satu Kakak DA
yang ia kenal. Ya, Kak Layli. Untung saja Kak Layli tepat menengok ke arah
kelas XA, ketua sangga Pencoba pun melambaikan tangannya kepada Kak Layli
sambil tersenyum. Kak Laylipun merespon lambaian tersebut. lalu Kak Layli
menghampiri Kelas kami,” fiuuhh,, untung saja cepat datang” saut ketua sangga
pencoba.
Terlihat
Kak Laylipun membawa beberapa balon dan rafia di tangannya. Raut wajah ketua
kamipun kembali cemas. Entah apa yang ia rasakan kali ini. Kak Layli lalu
menjelaskan game kali ini. Pertama, tiap-tiap sangga berbaris dengan rapi
sekaligus menentukan siapa yang berada di posisi depan dan siapa yang berada di
posisi belakang. Ketua sanggapun berada di depan dan wakil di belakang. Tetapi
kecemasan ketua kamipun semakin menjadi-jadi. Keringat dingin keluar dari
tangannya. Detak jantungpun semakin kencang semakin dia rasakan. Berharap apa
yang ketua fikirkan tidsk terjadi. Ia pun berusaha menenangkan diri.
Setelah
itu, tahap kedua adalah balon yang sudah terikat dengan rafia itu pun harus di
ikatkan di badan anggota paling belakang. Dan tugas selanjutnya adalah anggota
paling depan harus meletuskan balon yang ada di badan sangga lain dengan tangan
kosong/ tanpa alat
bantu.yang
bisa mempertahankan balon nya itu menjadi pemenangnya. Tetapi harus diingat
tangan kita tidak boleh terlepas dari badan teman depanya. Apabila sedikit saja
lepas, maka itu dinyatakan gugur. Sontak ketua kamipun semakin gelisah dan
menjerit, ia pun berkata “apa benar harus dengan tangan kosong saja??”dengan
raut wajah yang begitu cemas. Kak Laylipun menjawab “harus, harus dengan tangan
kosong”. Ketua kamipun sudah tidak bisa bilang apa-apa lagi. Ia lalu berterus
terang kepada anggotanya. “teman-teman, tapi maaf sebelumnya, jujur aku trauma
akan balon. Maksudnya, apabila balon saja aku tidak begitu takut, tapi kalau di
suruh meletuskan balon, aku bener-bener gag kuat dan ga bisa. Sebetulnya aku ingin sekali bisa
melakukan game ini, tapi kalau saja harus meletuskan balon dengan tangan
kosong, aku belum bisa teman, bolehkah aku bertukar tempat? Kali ini saja. Aku masih
berusaha untuk tidak takut akan letusan balon.”. setelah mendengar penjelasan
ketua sangga, anggota sanggapun memaklumi hal tersebut. dan salah satu anggota
sangga pun menjawab “iya, tidak apa-apa, kita bisa memaklumi kogJ
kita disini adalah kelompok yang harus bisa mengerti dan saling membantu satu
dengan yang lainnya.”. ketua sangga pun berterikmakasih kepada
anggota-anggotanya karena sudah mengerti akan keadaannya. Tanpa pikir panjang,
ketua sangga pun bertukar posisi di nomor dua. Dan yang di depan yaitu ulfah.
Setelah
semua beres, kamipun mendapat kesempatan pertama untuk bertanding melawan
sangga perintis kelas XA dan juga dua sangga dari kelas XB. Semua bersiap
dibarisan masing-masing, sangga kamipun berpegangan erat jangan sampai ada yang
terlepas sedikitpun. Sambil menunggu aba-aba dari kakak-kakak Dewan Ambalan,
satu persatu suara terdengar dari barisan terdepan untuk menyalurkan kata-kata
“pegangan yang erat ya” sampai ke belakang. Belum selesai pesan berantai itu
sampai di belakang, tiba-tiba aba-aba dari kakak Dewan Ambalan tanda permainan
dimulaipun berbunyi. Dengan cepat barisan paling depanpun berlari mencari balon
yang ada dibelakang anggota sangga lain, dengan ketidaksiapan anggota yang di
belakang, akhirnya regu kami lengah. Kata kakak DA, barisan kami sempat
terputus. Itu pun dikarenakan barisan belakang tidak mendengar suara kakak DA
memberi aba-aba tanda dimulai. Semua pemainpun histeris berteriak dengan
kencang. Semua ini benar-benar melatih konsentrasi dan kesabaran penuh. Setelah
semua balon meletus dan hanya tersisa satu balon yang utuh yaitu dari kelas XB,
akhirnya sangga kamipun dinyatakan kalah.
Dengan
mimik lesu kami kembali duduk di pinggir lapangan sambil berbincang-bincang
dengan teman-teman lainnya. Sangga Pencoba tak akan putus asa. Walaupun sangga
kami kalah dalam permainan ini, tapi sangga Pencoba tetap semangat. Kami hanya
bisa mengambil hikmah, manfaat yang bisa kita terapkan di dalam kehidupan
sehari-hari kita.
Lalu,
permainan dilanjutkan lagi sampai semua sangga mencoba bermain. Setelah selesai
semua, kamipun berkumpul dan di beri penjelasan kembali tentang permainan tadi
oleh Kakak Pembina. Selesai itu, kegiatan PRAMUKA sore hari inipun telah
selesai. Dan ini adalah kegiatan PRAMUKA terakhir untuk semester 1 kali ini.
Setelah berdoa, kami menuju ke kelas untuk mengambil tas dan pulang ke rumah
masing-masing. Ya walaupun di jalan di temani oleh rintik-rintik hujan yang
membasahi diri ini. Seru banget kegiatan PRAMUKA sore hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar