MENUMBUHKAN RASA TANGGUNG JAWAB
DI SEKOLAH DASAR MELALUI PIKET KELAS
Dosen
Pengampu Drs.
Murtamadji, M.Si.
Disusun Oleh
Iffah Nur Ardhiyani / 14108241051 (2A)
PRORAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN
PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
dunia pendidikan, siswa tidak hanya di ajarkan materi kognitif saja yang bisa
membuat siswa tersebut pintar sehingga dapat melanjutkan ke pendidikan yang
lebih baik, tetapi juga diajarkan tentang karakter baik yang harus dimiliki
siswa. Salah satu dari karakter tersebut adalah rasa tanggung jawab. Dengan
memiliki rasa tanggung jawab, seseorang akan berpikir tentang akibat dari
perbuatan yang akan dilakukannya. Begitu juga apabila perbuatan yang sudah
terlanjur dilakukan maka ia tidak akan berlepas tangan.
Di era yang serba praktis saat ini untuk mewujudkan rasa
tanggung jawab memang tidak mudah, karena pengaruh perkembangan zaman yang
begitu pesat. Saat ini piket kelas sudah tidak di anggap penting lagi di
kalangan Sekolah Dasar, bahkan tidak ada lagi piket kelas karena adanya cleaning service di setiap Sekolah Dasar
menjadikan siswa tidak perlu lagi membersihkan ruang kelas. Namun, dengan
adanya hal tersebut justru menjadikan siswa tidak bertanggung jawab atau tidak
peduli lagi dengan lingkungannya termasuk ruang kelasnya sendiri. Oleh karena
itu, perlu adanya piket kelas untuk menjaga rasa tanggung jawab pada siswa
tersebut.
Penanaman rasa tanggung jawab secara sederhana dapat
dilakukan melalui pengoptimalisasian fungsi piket kelas. Peserta didik harus
dilibatkan dalam kegiatan kebersihan sekolah, khususnya dalam lingkup kecil
(kelas). Melalui piket kelas, siswa akan belajar mengenai tanggung jawab,
disiplin dan peduli. Keterlibatan siswa dalam kegiatan kebersihan bertujuan
untuk membiasakan mereka bertanggung jawab membuang sampah pada tempatnya.
Dimulai dari kebiasan yang dilakukan di dalam kelas sehingga bisa dilakukan di luar kelas. Tanggung jawab untuk
membuang sampah pada tempatnya akan membekas dan mendarah daging setelah
mengalami proses internalisasi secara intensif melalui piket kelas yang
dilaksanakan setiap minggu. Hal tersebut juga akan berlaku pada sikap disiplin untuk
membersihkan tempat tinggal mereka yang kotor, dan pada sikap peduli untuk
menjaga kebersihan lingkungan secara kontinyu.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab ?
2.
Bagaimana cara menumbuhkan rasa tanggung jawab
melalui piket kelas pada anak Sekolah Dasar ?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui tentang pengertian tanggung jawab.
2.
Untuk mengetahui cara menumbuhkan rasa tanggung
jawab melalui piket kelas pada anak Sekolah Dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut
kamus umum bahasa indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.
Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah
berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau
memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
W.J.S
Poerwodarminto berpendapat bahwa tanggung jawab adalah sesuatu yang menjadi
kewajiban (keharusan) untuk dilaksanakan, dibalas dan sebagainya. Dengan
demikian jika terjadi sesuatu maka seseorang yang dibebani tanggung jawab wajib
menanggung segala sesuatunya.
Oleh
karena itu, manusia yang bertanggung jawab adalah
manusia yang dapat menilai diri sendiri dalam berperilaku, bertutur kata, dan merencanakan sesuatu dengan baik
menurut norma umum, karena apa yang dikatakan baik menurut pendapat seseorang
belum tentu baik menurut orang lain. setiap
manusia harus bertanya kepada dirinya sendiri apa yang mendorongnya dalam
berperilaku, bertutur kata, dan merencanakan sesuatu. Manusia pada hakikatnya
adalah makhluk yang bertanggung jawab. Oleh karena itu manusia disebut makhluk
individu, makhluk sosial, dan makhluk Tuhan. Sehingga manusia memiliki tuntutan
yang besar untuk bertanggung jawab dengan mengingat peranan yang dijalani dalam
konteks sosial, individual ataupun teologis.
Seseorang
mau bertanggung jawab apabila ada kesadaran dalam berbuat sesuatu dan
mengetahui akibatnya. Tanggung jawab dapat timbul dengan
cara menjaga hati nurani dan menjawab panggilan jiwanya yang paling dalam. Manusia
tidak boleh berbuat semaunya terhadap manusia lain dan terhadap alam
lingkungannya karena seharusnya manusia menciptakan keseimbangan, keselarasan,
antara sesama manusia dan antara manusia dan lingkungan. Tanggung jawab sudah
menjadi bagian kehidupan manusia karena manusia pasti dibebani dengan tanggung
jawab. Apabila seseorang tidak mau bertanggung jawab, maka pasti ada sesuatu
yang memaksa tanggung jawab tersebut. Orang yang bertanggung jawab dapat
memperoleh kebahagiaan, karena orang tersebut dapat menunaikan
kewajibannya. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya atau orang
lain. Sebaliknya, jika orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapi
kesulitan karena ia tidak mengikuti aturan, norma, atau nilai-nilai yang
berlaku. Masalah utama yang dialami pada zaman sekarang sehubungan dengan
masalah tanggung jawab adalah hilangnya atau rusaknya perasaan moral dan rasa
hormat diri terhadap pertanggungjawaban.
Orang yang
bertanggung jawab akan mencoba untuk berbuat adil. Tetapi adakalanya orang
yang bertanggung jawab tidak dianggap adil karena runtuhnya nilai-nilai yang
dipegangnya dan runtuhnya keimanan terhadap Tuhan. Orang yang demikian tentu
akan mempertanggung jawabkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Karena hanya
Tuhan lah yang bisa memberikan hukuman atau cobaan kepada manusia agar manusia
mau mempertanggung jawabkan atas segala perbuatannya.
Tanggung
jawab berkaitan dengan kewajiban. Prof. Dr. Notonagoro berpendapat bahwa wajib adalah
beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu
oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya
dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan. Jadi kewajiban adalah
sesuatu yang harus dilakukan.
Kewajiban
merupakan bandingan terhadap hak dan dapat juga tidak mengacu kepada hak. Maka
tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya.
Kewajiban dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1) Kewajiban Terbatas
Kewajiban
yang tanggung jawabnya hanya diberlakukan kepada setiap orang. Contohnya
undang-undang larangan membunuh, mencuri yang disampingnya dapat diadakan
hukuman-hukuman.
2. Kewajiban tidak Terbatas
Kewajiban
ini tanggung jawabnya diberlakukan kepada semua orang. Tanggung jawab
terhadap kewajiban ini nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati,
seperti keadilan dan kebajikan.
Manusia
berjuang dalam memenuhi keperluannya sendiri dan pihak lain. Tanggung jawab
mempunyai macam – macamnya antara lain sebagai berikut.
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri.
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri.
Tanggung
jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi
kewajibannya sehingga dapat mengembangkan kepribadian sebagai makhluk pribadi. Sehingga
manusia dapat memecahkan masalah-masalah kemanusiaan tentang dirinya yang
sesuai dengan sifat dasar manusia yaitu mahluk yang bermoral dan makhluk
pribadi. Manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan berangan-angan
sendiri. Semua itu sebagai wujud dari pendapat, perasaan dan angan-angan
manusia dalam berbuat dan bertindak. Namun, manusia tidak sepenuhnya benar
karena manusia tidak luput dari kesalahan, baik yang disengaja maupun yang
tidak disengaja.
2. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga
merupakan unit terkecil dari masyarakat. Bailon dan Maglaya bependapat bahwa keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu
rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka
saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (1978 ). Keluarga terdiri dari suami, isteri,
ayah, ibu, anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. setiap
anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini
menyangkut nama baik keluarga. apabila tanggung jawab tersebut dapat berjalan
dengan baik maka akan mewujudkan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada
hakekatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain, karena manusia
disebut juga sebagai mahluk sosial. Komunikasi sangat penting karena manusia membutuhkan
manusia lain dengan demikian manusia merupakan anggota masyarakat yang tentunya
mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain supaya dapat
melangsungkan kehidupannya dalam masyarakat tersebut. Oleh karena itu, segala
tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
4. Tanggung jawab kepada Bangsa dan Negara
4. Tanggung jawab kepada Bangsa dan Negara
Setiap
manusia adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak,
bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Karena apabila
perbuatannya salah, maka ia harus mempertanggungjawabkan kepada Negara.
5. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan
menciptakan manusia di bumi ini tidak hanya untuk hidup dan berbuat semaunya. Bukan pula tanpa
tanggung jawab, melainkan dalam kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung
terhadap Tuhan. Sehingga apapun yang dilakukan manusia tidak bisa lepas dari
hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci dan melalui
berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan
oleh Tuhan mulai dari peringatan yang halus sampai yang keras. Karena apabila
manusia mengabaikan perintah-perintah dari Tuhan berarti mereka meninggalkan
tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan.
B.
Cara
Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Melalui Piket Kelas
Tugas piket adalah
bekerja bersama-sama membersihkan dan merapikan kelas. Dalam piket kelas, siswa
yang bertugas mempunyai tanggung jawab penuh untuk menjaga kebersihan kelas. Regu kerja kelas adalah pasukan harian yang ditugaskan sesuai
dengan kesepakatan satu kelas untuk menyelesaikan berbagai kebutuhan kelas di
hari itu mulai dari pagi sampai pulang sekolah.
Tugas dari setiap regu piket antara lain menyapu
lantai, menata buku-buku, merapikan meja dan kursi, membersihkan kaca jendela,
mengecek spidol atau kapur.
Cara untuk menanamkan rasa tanggung jawab melalui piket
kelas antara lain sebagai berikut.
1.
Menanamkan rasa cinta kebersihan
Penanaman rasa cinta kebersihan sejak dini sebagai upaya
pembentukan rasa tanggung jawab. Guru memberikan pengertian tentang hidup bersih
dan pentingnya menjaga lingkungan. Melalui ceramah yang diselipkan pada
pembelajaran atau pada saat upacara bendera, guru memberi amanat tentang
pentingnya menjaga lingkungan. Salah satu cara mewujudkan lingkungan yang
bersih adalah dengan mengadakan piket kelas setiap harinya.
2.
Memberi Pengertian tentang Piket Kelas
Sebelum guru menyuruh siswa untuk membentuk kelompok
dalam tugas piket harian, alangkah lebih baik guru menjelaskan tentang
pengertian piket kelas dan tugas – tugas yang dilaksanakan. Dalam
menjelaskannya guru tidak sekedar menjelaskan apa adanya, tetapi juga menceritakan
tentang hal – hal yang menarik dalam piket kelas tersebut. Menyebutkan manfaat
apa saja yang bisa kita dapatkan dalam piket kelas tersebut. Misalnya guru
bercerita tentang siswa yang dulunya belum bisa menyapu dan setelah
melaksanakan piket kelas , siswa dapat menyapu dengan baik sehingga bisa
diterapkan di lingkungan rumah. Hal tersebut menambah kasih sayang orang tua
karena bisa membantu pekerjaan rumah. Dengan cerita – cerita menarik tersebut,
siswa akan tertarik dan mau melaksanakannya.
3.
Cara Pembentukkan Regu Piket
Guru membagi siswa menjadi beberapa regu menggunakan
permainan, sehingga tidak ada istilahnya saling memilih yang nantinya akan
timbul suatu geng atau kelompok tertentu yang tidak mau dipisahkan. Guru harus
bijak dalam membagi kelompok, mulai dari anggota, jumlah, pembagian tugas, dan
lain sebagainya. Setelah kelompok sudah terbagi, guru menyiapkan kertas untuk
membuat daftar nama anggota kelompok yang ditugaskan di tiap – tiap hari. Siswa
dapat berkreasi secara berkelompok untuk membuat nama regu. Setelah semuanya
selesai, lalu ditempelkan di kertas besar yang sudah disiapkan guru, yang
nantinya tersusun jadwal senin sampai sabtu yang berisi nama anggota piket
dengan hasil tulisan yang berbeda – beda. Itu adalah langkah awal untuk membuat
kelompok tersebut kompak dan bisa bekerja sama dengan baik. Sehingga pada saat
piket, tiap anggota bisa saling mengingatkan.
4.
Memberi teladan yang baik dalam melaksanakan piket
kelas.
Dalam
mengajarkan tanggung jawab kepada anak melalui piket kelas, akan lebih berhasil
dengan memberikan suatu teladan yang baik. Cara ini mengajarkan kepada anak
bukan saja apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya, akan
tetapi juga bagaimana guru melakukan tugas semacam itu. Contohnya guru
datang lebih awal dan mengecek kelas, pada saat siswa yang piket datang, guru
membantu dan mengawasi siswa mengerjakan tugasnya. Guru mengawasi dan membantu
siswa piket kelas minimal sebulan setelah jadwal dibuat dan dimulai. Setelah
sebulan berlalu, guru hanya mengawasi siswa tersebut melaksanakan tugas. Selain
itu guru juga bisa membuat daftar yang melaksanakan piket kelas. guru
menyiapkan bintang kecil – kecil untuk mengapresiasi siswa yang sudah
melaksanakan piket kelas. namun, apabila menggunakan cara itu guru harus siap
untuk berangkat pagi agar tidak ada kecurangan yang dilakukan siswa yang tidak
melaksanakan piket kelas.
Pemeriksaan secara berkala harus tetap dilakukan dan petugas
kebersihan juga tetap memiliki tanggung jawab untuk membersihkan kelas, namun
dengan catatan tidak jauh melampaui porsi yang didapat oleh siswa agar siswa
juga merasa memiliki dan bertanggung jawab menjaga kebersihan kelas.
5.
Lomba Akhir Pekan
Guru mengadakan lomba kebersihan dan kekompakan regu
piket. Tugas guru dalam hal ini adalah menilai kebersihan kelas dan kekompakan
setiap regu yang sudah dijadwalkan. Setiap akhir pekan akan
dipilih tim terbaik yang meliputi kekompakan dan terlaksanya semua tugas
setiap hari. Dengan adanya
lomba ini, siswa dapat terpacu semangatnya untuk lebih giat lagi membersihkan
kelas. Selain itu, dapat menambah kekompakan regu, yang tadinya malas untuk
ikut membersihkan kelas akhirnya mau walaupun terpaksa karena teman satu timnya
protes. apresiasi yang diberikan guru kepada siswanya hanyalah permen atau
makanan ringan. Namun, siswa pasti tetap merasa senang karena apa yang
dilakukan membuahkan hasil.
Dari pemaparan di atas telah diketahui bahwa, melauli
piket kelas dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa.
BAB III
PENUTUP
Tanggung jawab adalah sesuatu yang menjadi kewajiban (keharusan) untuk
dilaksanakan, dibalas dan berkewajiban
menanggung segala sesuatu dan akibatnya. Kewajiban terdiri dari dua macam yaitu kewajiban terbatas
dan tidak terbatas. Macam tanggung jawab antar lain sebagai berikut.
1.
Tanggung
jawab terhadap diri sendiri.
2.
Tanggung
jawab terhadap keluarga.
3.
Tanggung
jawab terhadap masyarakat.
4.
Tanggung
jawab terhadap Bangsa dan Negara.
5.
Tanggung
jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Rasa
tanggung jawab dapat di pupuk siswa sekolah dasar melalui piket kelas. cara
yang dapat dilakukan guru untuk menanamkan rasa tanggung jawab melalui piket
kelas antara lain sebagai berikut.
1.
Menanamkan
rasa cinta kebersihan.
2.
Member
pengertian tentang piket kelas.
3.
Cara
pembentukan regu piket.
4.
Memberi
teladan yang baik dalam melaksanakan piket kelas.
5.
Lomba
Akhir Pekan.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar